ITIK PETELUR JENIS Indian Runner


Indian Runner (=Indische Loopend=Itik Indonesia)


Asal mulanya tidak jelas. Itik asli Indonesia dapat dikatakan menyerupai itik ini. Perkembangan itik ini sangat baik di negeri Belanda dan Belgia. Pada tahun 1930, beberapa ekor itik dari Indonesia dikirim ke London pada pameran unggas disana. Itik tersebutlah yang digunakan untuk menetapkan standar baru dari itik Indian Runner.

Disebut Indische Loopend sebab pada waktu berjalan hampir berdiri tegak, tidak datar (horizontal). Dapat berjalan jauh, digiring oleh pengangon-pengangon, digembalakan dari tempat yang satu ke tempat yang lain. Tidak mengeram dan mulai bertelur pada umur kurang lebih 6 bulan, asalkan diberi makanan yang baik dan cukup.
  • Warna bulu kebanyakan merah tua (coklat). Ada pula yang bertotol-totol coklat (rebruin) yang disebut warna “branjangan”. Warna yang lainnya ialah putih bersih, putih kekuning-kuningan, abu-abu hitam, dan campuran.
  • Badan langsing, jika dilihat dari depan mulai dari kepala, leher, badan/punggung, berbentuk seperti botol.
  • Kepala kecil mungil, matanya bersinar terang, terletak di bagian atas dari kepala.
  • Leher langsing, bulat tegak, disebut leher menjalin.
  • Sayap rapat pada badan dan ujungnya tersusun rapih di atas pangkal ekor.
  • Warna kulit telur dari itik ini ialah hijau kebiru-biruan.
  • Kapasitas produksi: 50-300 butir/tahun (Eropa). 140-250 butir/tahun (Indonesia). Berat telur antara 65-70 gram/butir.2


Jenis itik petelur lainnya :